Sabtu, 29 Oktober 2011

Bayi Prematur Lima Kali Berpeluang Derita Autisme

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Bayi yang lahir lebih cepat dari waktu yang ditentukan dan bertubuh kecil memiliki peluang untuk menderita autisme lima kali lebih besar daripada bayi normal, demikian sebuah penelitian Amerika Serikat selama dua dasawarsa ini.

Bayi-bayi prematur telah lama dikenal memiliki sejumlah risiko masalah kesehatan dan penundaan kognitif, tetapi penelitian dalam jurnal Pediatrics itu adalah yang pertama kali mengaitkan hubungan antara berat badan di bayi di saat dilahirkan dengan autisme.

Peneliti AS mengamati 862 anak sejak lahir sampai usia dewasa muda. Mereka yang ada dalam penelitian itu lahir antara 1984 dan 1987 di tiga kawasan di New Jersey. Bayi-bayi itu memiliki berat antara 500 dan 2.000 gram (1,1-4,4 pon) pada saat lahir. Seiring waktu, lima persen dari bayi yang lahir dengan berat badan rendah didiagnosis menderita autisme, dibandingkan dengan prevalensi satu persen pada populasi umum.

"Pada saat kemampuan bertahan bayi-bayi dengan berat badan rendah membaik, gangguan terhadap mereka yang selamat memberikan tantangan baru di bidang kesehatan masyarakat," kata penulis utama Jennifer Pinto-Martin, direktur Pusat Autisme, Cacat Tubuh dan Epidemiologi di Sekolah Ilmu Keperawatan University of Pennsylvania.

"Masalah kognitif pada anak-anak autisme boleh jadi menutupi penyakit autisme," katanya. Ia mendesak orang tua untuk membawa anak mereka ke rumah sakit guna mendapatkan tes autisme apabila dicurigai mengalami gangguan spektrum autisme. "Intervensi dini meningkatkan hasil jangka panjang dan dapat membantu anak-anak baik di sekolah maupun di rumah."

Autisme adalah istilah untuk berbagai kondisi mulai dari miskinnya interaksi sosial hingga ke perilaku repetitif dan sikap diam yang berlebihan. Kondisi itu langka, terutama menjangkiti anak-anak laki-laki, dan penyebabnya masih sengit diperdebatkan.

Redaktur: Siwi Tri Puji B
Sumber: Antara

Jumat, 08 Juli 2011

Anak Kami Di Diagnosa PDD-NOS

Awalnya sempet shock mendengar anak kami didiagnosa oleh ahli autis sebagai PDD-NOS, PDD-NOS atau Passive Development Disorder - Non Specific adalah tanda - tanda kecenderungan anak berpotensi untuk mengidap autisme.

Tapi memang semua harus dijalani, begini ceritanya : Anak kami yang terkena gejala ini adalah anak laki - laki kami yang saat ini berumur 2 tahun. Saat ia dalam kandungan ibunya sedang bekerja ditempat yang sangat berpotensi untuk mendapatkan cemaran logam berat.

Awal mula kekhawatiran kami adalah, anak ini kurang bisa bersosialisasi dan hanya mengeluarkan kata - kata yang tidak jelas dan kurang bisa kontak mata yang lama sehingga membuat kami khawatir, ditambah pula informasi dari tetangga yang mengatakan bahwa anaknya mengalami gejala yang sama dan tetangga tersebut menganjurkan untuk memeriksakan anak Menginjak usia 2 tahun, ibunya membawanya ke dokter khusus ahli autisme.


Kamis, 07 Juli 2011

Cara menyiapkan susu formula yang benar

Pada awal kami memiliki anak pertama, dengan pengetahuan seadanya kami berusaha memberikan yang terbaik untuk anak kami, termasuk dalam cara penyiapan susu formula. Ini memang terlihat sepele, tapi sangat penting untuk kesehatan anak.

Apabila salah takar maka besar kemungkinan pup anak akan keras, inilah yang terjadi kepada anak kami. Langkah - langkah yang kami lakukan dalam menyiapkan susu formula adalah :

Misal kami ingin membuat 30cc susu formula
1. masukan 1 sendok susu
2. Masukan air panas secukupnya. lalu kocok
3. Setelah susu larut, masukan air biasa (tidak dingin/tidak panas) sampai indikator botol menunjukan 30cc.

Ini adalah cara yang salah, ya! salah!. Inilah yang menyebabkan anak kami cukup sering mengalami susah buang air besar.

Ini cara yang benar :
1. masukan air 30cc. ( kami menggunakan air biasa , yaitu tidak hangat dan tidak dingin)
2. masukan susu 1 sendok
3. kocok sampai susu tercampur sempurna.


Selasa, 05 Juli 2011

Nasi Tim Cincang

Untuk bayi mulai usia 9 - 12 Bulan
Untuk 1 porsi (1 porsi : 226 kalori).

Bahan:
• 500 - 750 ml Air.
• 2 sendok makan Beras.
• 50 gram Tahu, cincang.
• 25 gram Daging giling.
• 50 gram Wortel parut.
• 25 gram Tomat cincang.
• 2 sendok makan Santan kental.
• 1/2 sendok teh Garam halus.

Cara membuat:
  1. Rebus Air bersama Beras, Tahu dan Daging giling. Aduk-aduk dan masukkan
  2. Wortel serta Tomat. Aduk dan masak hingga sayuran matang. Angkat dari api.
  3. Tuangi Santan dan tambahkan Garam. Aduk hingga tercampur rata. Angkat dari atas api. Tuangkan ke dalam mangkuk tahan panas.
  4. Panaskan dandang dan kukus Nasi Tim sampai Air habis.
  5. Angkat dan sajikan segera dalam keadaan hangat.

Keterangan:
• Pilihlah tahu yang masih segar, warna dan baunya belum berubah.
Sumber: milis Dapur Bunda

Bubur Maizena dengan Pepaya

Untuk bayi setelah usia 4 bulan
Untuk 1 porsi

Bahan:
• 20 gr tepung maizena
• 250 Cc susu
• 10 gr gula pasir
• 50 gr pepaya yang manis dan matang, potong dadu kecil

Cara membuat:
Cairkan tepung maizena dengan 50 cc susu, aduk rata.
Rebus sisa susu dengan gula pasir. Setelah mendidih, masukan cairan tepung
maizena sambil terus diaduk dengan sendok kayu hingga mengental, angkat.
3. Tuang dalam mangkuk. Biarkan hingga dingin, taburi atasnya dengan potongan
pepaya. Siap diberikan pada bayi.
Sumber: milis Balita-Anda dari “Makanan Untuk Tumbuh Kembang Bayi” karangan Tuti
Soenardi, Ahli Gizi.

Bubur Maizena dengan Pisang

Untuk bayi setelah usia 4 bulan
Untuk 1 porsi

Bahan:
• 15 gr tepung maizena
• 50 gr pisang raja yang matang, kukus, haluskan.
• 250 Cc susu
• 1 sdt gula pasir

Cara membuat:
  1. Cairkan tepung maizena dengan 50 cc susu, aduk rata.
  2. Rebus sisa susu dan gula hingga mendidih, masukan cairan tepung maizena, aduk hingga mengental.
  3. Masukan pisang raja kukus yang telah dihaluskan. Aduk rata, angkat.
  4. Haluskan dengan blender atau saringan kawat. Tunggu hingga dingin, siap diberikan pada bayi.
Sumber: milis Balita-

Variasi Bubur Susu - Bubur Hunkue Siram Tomat

Untuk bayi setelah usia 4 bulan
Untuk 1 porsi

Bahan:
• 1 buah tomat yang matang
• 20 gr tepung hunkue.
• 250 Cc susu
• 10 gr gula pasir

Cara membuat:
  1. Rendam tomat dalam air mendidih, kupas kulitnya, potong-potong dagingnya, haluskan dengan Blender atau saringan kawat untuk mendapatkan 50 cc air tomat.
  2. Cairkan tepung hunkue dengan 50 cc susu, aduk rata.
  3. Rebus sisa susu dengan gula. Setelah mendidih, masukan cairan tepung hunkue, aduk dengan sendok kayu hingga mengental, tuang dalam wadah.
  4. Tunggu hingga bubur menjadi dingin, siram dengan air tomat. Siap berikan pada bayi
Sumber: milis Balita-Anda dari “Makanan Untuk Tumbuh Kembang Bayi” karangan Tuti
Soenardi, Ahli Gizi.

Variasi Bubur Susu - Bubur Tepung Kacang Hijau

Untuk bayi mulai usia 4 bulan
Untuk 1 porsi

Bahan:
• 20 gr tepung kacang hijau sangrai
• 200 Cc susu
• 10 gr gula pasir

Cara membuat:
  1. Cairkan tepung kacang hijau sangrai dengan 50 cc susu.
  2. Rebus sisa susu dengan gula hingga mendidih, masukan cairan tepung kacang hijau, aduk dengan sendok kayu hingga mengental, angkat.
  3. Tuang dalam wadah.
  4. Berikan pada bayi detelah bubur dingin.
Catatan:
Cara membuat tepung kacang hijau:
cuci bersih kacang hijau dalam jumlah sekehendak,
tiriskan lalu sangrai sampai kering. Angkat. Tumbuk perlahan agar kulitnya mengelupas.
Buang kulitnya, lanjutkan menumbuk hingga halus, ayak.
Sumber: milis Balita-Anda dari “Makanan Untuk Tumbuh Kembang Bayi” karangan Tuti
Soenardi, Ahli Gizi.

Pisang dengan jeruk Untuk bayi mulai usia 4 bulan

Pisang dengan jeruk
Untuk bayi mulai usia 4 bulan

Untuk 1 porsi
Bahan:
• 1 buah (100 gr) pisang ambon
• 50 cc air jeruk yang manis (jeruk baby/pontianak/medan)
Cara membuat:
1. Keruk pisang dengan sendok kecil untuk menjadi 50 gr (5 sdm). Tempatkan dalam
wadah.
2. Campur pisang yang sudah dikeruk dengan air jeruk, aduk rata. Segera berikan
pada bayi.
Sumber: milis Balita-

Rabu, 15 Juni 2011

Mengenal PDD NOS

PDD NOS adalah tanda bahwa kemungkinan perkembangan bayi mengarah ke autis.